Sudah menjadi tradisi dan agenda rutin setiap bulan muharam/bulan syura bagi warga masyarakat desa Karangsalam Lor meaksanakan tirakat ider ider desa selama 3 malam.

Tradisi yang berawal dari adanya pageblug atau wabah penyakit yang menyerang warga,ternak dan pertanian pada masa lampau, kemudian dari seorang tokoh agama yaitu Kyai San Idris bersama masyarakat melakukan tirakat selama 3 malam dibulan Syura yang hingga kini disebut dengan Ider-ider Syura. 

Dengan maksud dan tujuan memohon kepada sang pencipta agar warga desa Karangsalam Lor dan seisinya dijauhkan dari,penyakit dan bahaya yang dapat mengancam selama 1 tahun ke depan.

Pada tahun 2025 masehi berdasar perhitungan merupakan tahun Dal dalam ilmu kejawen yang mengenal periode 8 tahunan (windu), pada tahun dal dalam bulan syura Jumat Kliwon yang biasa menjadi puncak tirakat jatuh pada tgl 1 bulan syura, sehingga pelaksanaan ider-ider desa diambil dihari lain.

Yaitu Jumat pahing ,sabtu pon dan minggu wage atau tanggal 4-5 Juli, secara perhitungan jawa genap jem 40. Itungan 40 dimaksudkan arti setiap amalan yang dilakukan bernilai 40x sehingga apa yang dipanjatkan bisa terkabulkan.

Selain ider-ider desa tahun 2025 juga direncanakan akan ada Ruwat dan pagelaran wayang kulit pada tgl 27 syura atau Rabu 23 Juli 2025 di Lapangan Desa Karangsalam Lor yang menampilkan Dalang kondang di tanah Banyumas Ki Yaqut Jheder yang merupakan Cucu dari Dalang Legendari Alm Ki Sugino Siswocarito.