Kamis 31 Juli 2025 Tim Universitas Amikom Purwokerto, Pemdes Karangsalam Lor dan KSM Juneng Mijil Lakikan Persiapan Terakhir sebelum melaksanakan Instalasi Teknologi Peringatan Bencana Berbasis IOT di Obyek Wisata Curug Juneng.

Keamanan menjadi salah satu elemen dalam Sapta Pesona Pariwisata, menjadi tanggung jawab yang wajib di penuhi oleh pengelola wisata. Apa lagi wisata alam, tentu tidak lepas dari resiko akan kejadian-kejadian alam yang dapat membahayakan Pengunjung.

Obyek Wisata Curug Juneng yang telah dibuka sejak 8 bulan yang lalu oleh Pemerintah Desa Karangsalam Lor melalui KSM Juneng mijil telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan Wisatawan seperti, Pembangunan Akses yang mudah dan aman, asuransi dan beberapa banner peringatan/himbauan Keselamatan Wisatawan.

Letak wisata Curug Juneng yang ada di Sungai Lirip tidak lepas dari resiko seperti Banjir, beberapa langkah yang telah dilakukan seperti berkordinasi dengan wisata yang ada di wilayah sungai yang sama yang lebih tinggi akan informasi cuaca dan debit air. Seperti Curug Pinang dan Bukit Tengtung, tukar informasi diantara pengelola wisata biasa melalui WA.

Namun beberapa kendala seperti sinyal yang kurang bagus di lokasi Curug masih menjadi PR, dikarenakan Info Cuaca dan debit air yang diterima oleh petugas loket cukup jauh sekitar 300 meter.

Sehingga dirasa memerlukan sistem yang lebih baik dan akurat, untuk itu Pemdes Karangsalam Lor meminta bantuan kepada Tim Universitas Amikom Purwokerto untuk menyiapkan sistem tersebut.

Hingga Pada Bulan Maret, melalui Kaur Perencanaan "Amin Nur Hasan" berkordinasi dengan Bapak Nandang Hermanto (dosen Amikom Purwokerto). Kunjungan awal pada bulan puasa tim Bapak Nandang melakukan survey sebagai dasar Perencanaan dan Proposal Pengajuan Program.

Dan akhirnya Pada Bulan Juli Proposal tersebut di ACC, singkatnya pada hari ini 31 juli 2025 TIm Amikom Purwokerto kembali mengunjungi Curug Juneng untuk persiapan Akhir instalasi sistem yang telah dirakit di tempat lain.

Rencana pada tanggal 2/4 agustus akan mulai dipasang, sistemnya nanti bisa mendeteksi banjir melalui sensor ketinggian debit air. Ketika debit air tidak seperti biasa, sistem tersebut akan mengirim informasi ke petugas loket, dan alarm peringatan di lokasi wisata akan berbunyi, agar pengunjung segera meninggalkan lokasi ke tempat yang lebih aman.

Selain sinyal juga untuk memastikan sensor bekerja dengan baik, sistem bisa mengirim gambar terkini ke Smartphone dimanapun menggunakan Aplikasi Android. Kedepannya juga diharapkan bisa dikembangkan untuk mendeteksi tanah longsor, mengingat lokasi Curug berada di bawah pereng yang curam.